Dalam perusahaan dagang, penentuan harga pokok penjualan meruapakan hal yang sangat penting untuk melihat laba/rugi perusahaan, sebagaimana penjualan adalah kegiatan utama dalam perusahaan dagang. Secara garis besar, kegiatan perusahaan dagang yaitu membeli, menyimpan kemudian menjual, karena kegiatan menyimpan tersebut, maka muncul perkiraan persediaan barang dagang pada perusahaan dagang.
Perusahaan dagang berbeda dengan perusahaan manufaktur. Namun kedua perusahaan ini memiliki kegiatan yang sama yaitu memperjualbelikan barang dagang. Pada perusahaan manufaktur, barang yang dibeli kemudian diolah menjadi barang yang baru dan memiliki nilai tambah dari barang yang sebelumnya dibeli. Sedangkan pada perusahaan dagang, barang dagang yang dibeli, baik barang dagang bahan mentah, barang setengah jadi maupun barang dagang jadi tidak diolah oleh perusahaan atau tidak diberikan perlakuan apapun untuk menambah nilai barang tersebut.
Sebagaimana perusahaan dagang dan manufaktur sama-sama menghitung harga pokok penjualan, namun dengan cara yang berbeda. Dalam tulisan ini kita akan membahas bagaimana cara menghitung harga pokok penjualan pada perusahaan dagang dengan contoh soal. Harga pokok penjualan merupakan alat yang dapat digunakan untuk menentukan laba/rugi perusahaan. Jika harga jual lebih besar dibandingkan dengan harga pokok penjualan maka perusahaan akan mengalami laba dan jika harga jual lebih kecil dibandingkan degan harga pokok penjualan, maka perusahaan akan mengalami rugi.
Adapun tahapan untuk menghitung harga pokok penjualan yaitu sebagai berikut:
Perusahaan dagang berbeda dengan perusahaan manufaktur. Namun kedua perusahaan ini memiliki kegiatan yang sama yaitu memperjualbelikan barang dagang. Pada perusahaan manufaktur, barang yang dibeli kemudian diolah menjadi barang yang baru dan memiliki nilai tambah dari barang yang sebelumnya dibeli. Sedangkan pada perusahaan dagang, barang dagang yang dibeli, baik barang dagang bahan mentah, barang setengah jadi maupun barang dagang jadi tidak diolah oleh perusahaan atau tidak diberikan perlakuan apapun untuk menambah nilai barang tersebut.
Sebagaimana perusahaan dagang dan manufaktur sama-sama menghitung harga pokok penjualan, namun dengan cara yang berbeda. Dalam tulisan ini kita akan membahas bagaimana cara menghitung harga pokok penjualan pada perusahaan dagang dengan contoh soal. Harga pokok penjualan merupakan alat yang dapat digunakan untuk menentukan laba/rugi perusahaan. Jika harga jual lebih besar dibandingkan dengan harga pokok penjualan maka perusahaan akan mengalami laba dan jika harga jual lebih kecil dibandingkan degan harga pokok penjualan, maka perusahaan akan mengalami rugi.
Adapun tahapan untuk menghitung harga pokok penjualan yaitu sebagai berikut:
Harga pokok penjualan = persediaan barang dagang – persediaan akhir
Persediaan barang dagang = persediaan awal + pembelian bersih
Pembelian bersih = (pembelian - retur pembelian - diskon pembelian - potongan pembelian) + ongkos angkut + asuransi (jika ada)
Untuk menambah pemahaman anda tentang perhitungan harga pokok penjualan perusahaan dagang, berikut contoh soalnya.
Untuk menambah pemahaman anda tentang perhitungan harga pokok penjualan perusahaan dagang, berikut contoh soalnya.
Contoh soal:
Diperoleh data dari perusahaan dagang PT Sun Profit untuk akhir periode per 30 April 2017 sebagai berikut:
Persediaan awal Rp 1.000.000
Pembelian Rp 15.000.000
Retur pembelian 500.000
Diskon pembelian Rp 100.000
Mendapat potongan harga sebesar Rp 200.000
Beban angkut pembelian Rp 100.000
Persediaan akhir Rp 1.000.000
Diperoleh data dari perusahaan dagang PT Sun Profit untuk akhir periode per 30 April 2017 sebagai berikut:
Persediaan awal Rp 1.000.000
Pembelian Rp 15.000.000
Retur pembelian 500.000
Diskon pembelian Rp 100.000
Mendapat potongan harga sebesar Rp 200.000
Beban angkut pembelian Rp 100.000
Persediaan akhir Rp 1.000.000
Diminta: Buatlah perhitungan harga pokok penjualannya!
Penyelesaiannya:
Persediaan awal barang dagang Rp 1.000.000
Pembelian Rp 15.000.000
Dikurangi:
Retur pembelian Rp 500.000
Diskon pembelian Rp 100.000
Potongan pembelian Rp 200.000
(Rp 800.000)
Pembelian bersih Rp 14.200.000
Ditambah:
Ongkos angkut Rp 100.000
Harga pokok barang yang dibeli Rp 14.300.000
Barang dagang tersedia untuk dijual Rp 15.300.000
Dikurangi:
Persediaan akhir (Rp 1.000.000)
Harga pokok penjualan Rp 14.300.000
Semoga tulisan mengenai contoh soal harga pokok penjualan perusahaan dagang ini bermanfaat dan terimaksih sudah membaca tulisan ini ya.
2 comments
pembelian bersih dapat dari mana
ReplyPembelian - retur pemb-diskon pemb-pot pemb
ReplyPost a Comment