Laporan keuangan merupakan laporan yang memiliki peranan sangat penting untuk sebuah perusahaan, karena dengan laporan keuangan tersebut setiap pihak yang berkepentingan dapata melihat informasi-informasi yang dibutuhkan yang menunjukkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Bagi pihak intern perusahaan, laporan keuangan dapat memberikan kinerja perusahaan dalam menjalankan kegiatannya selama periode tertentu sehingga laporan keuangan dapat menjadi patokan untuk evaluasi dalam melakukan kegiatan perusahaan dalam mencapai laba yang diharapkan. Salah satu bagian dari laporan keuangan yaitu laporan arus kas.
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang memberikan informasi kepada penggunanya tentang bagaimana perusahaan dalam mengolah keuangan perusahaan tersebut. Jika pada tulisan sebelumnya kita telah membahas mengenai laporan arus kas dengan menggunakan metode langsung, maka kali ini kita akan membahas tentang laporan arus kas dengan menggunakan metode tidak langsung.
Laporan arus kas dengan metode tidak langsung, laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dari masa lalu dan masa depan, dan unsure penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Jadi pada dasarnya metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian hubungan antara laporan arus kas dengan laporan laba rugi dan neraca. Dalam metode tidak langsung arus kas bersih diperoleh dari aktifitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh :
1. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan.
2. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan dan kerugian, valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi.
3. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
Berikut ini adalah contoh laporan arus kas dengan menggunakan metode tidak langsung:
PT. Sun Profit Tbk.
Laporan Arus Kas
Per Periode 31 Desember 2016
Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :
Laba bersih menurut laporan laba rugi Rp 90.500
Ditambah:
Biaya depresiasi Rp 18.000
Penurunan persediaan kantor Rp 8.000
Kenaikan hutang jangka pendek Rp 16.800
Kenaikan hutang biaya Rp 1.200
Rp 44.000
Dikurangi :
Kenaikan biaya dibayar dimuka Rp 1.000
Kenaikan piutang usaha Rp 9.000
Penurunan hutang pajak Rp 1.500
Laba penjualan aktiva tetap Rp 30.000
(Rp 41.500)
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi Rp 93.000
Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :
Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi Rp 75.000
Kas keluar untuk membeli peralatan (Rp157.000)
Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan investasi (Rp 82.000)
Aliran kas dari kegiatan keuangan :
Kas yang diterima dari penjualan saham Rp 160.000
Dikurangi:
Kas untuk membayar dividen Rp 23.000
Kas untuk membayar hutang obligasi Rp 125.000
(Rp 148.000)
Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan Rp 12.000
Kenaikan kas Rp 23.000
Saldo kas pada awal tahun Rp 26.000
Saldo kas pada akhir tahun Rp 49.000
Karena peranan laporan keuangan sangat besar terhadap pengambilan keputusan, oleh karena itu, penyajian laporan keuangan termasuk didalamnya laporan arus kas haruslah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Demikianlah penjelasan mengenai laporan arus kas dengan menggunakan metode tidak langsung, semoga tulisan ini dapat menambah pemahaman anda mengenai penyajian laporan arus kas, khususnya dengan menggunakan metode tidak langsung. Anda juga boleh mempelajari mengenai laporan arus kas dengan menggunakan metode langsung pada tulisan sebelumnya. Terimakasih sudah membaca tulisan ini ya.
Post a Comment