Pengakuan adanya penurunan nilai aktiva tetap berwujud ini disebut penyusutan atau depresiasi. Penyusutan disebabkan oleh berkurang nya kemampuan aktiva untuk memberikan manfaat akibat penggunaan dalam jangka waku tertentu. Berkurang nya kapasitas aktiva untuk memberikan manfaat harus dicatat dan dilaporkan. Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat penyusutan ialah dibagian debit mencatat biaya penyusutan dan dibagian kredit mencatat akumulasi penyusutan. Dalam peraturan perundang-undangan tahun N0. 36 tahun 2008 yang mengatur tentang penyusutan telah ditentukan tarif dalam perhitungan penyusutan aktiva tetap berwujud berdasarkan masa manfaat aktiva tetap tersebut. Jika pada metode penyusutan untuk kepentingan akuntansi dapat menggunakan berbagai macam metode maka metode yang dipergunakan untuk penghasilan kena pajak hanya dua metode, yaitu metode garis lurus atau straight line method dan metode saldo menurun atau declining balance method sama halnya dengan perhitungan penyusutan pada amortisasi
Berikut tarif yang diatur dalam peraturan perpajakan:
Kelompok Harta | Masa Manfaat | Garis Lurus | Saldo Menurun |
Bukan Bangunan Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 |
4 Tahun 8 Tahun 16 Tahun 20 Tahun |
25 % 12.5 % 6.25 % 5 % |
50 % 25 % 12.5 % 10 % |
Bangunan Permanen Tidak Permanen |
20 Tahun 10 Tahun |
5 % 10 % |
Jika aktiva tetap berwujud dengan masa manfaat 5 tahun lebih dekat ke angka 4 tahun, maka penyusutannya di buat dengan menggunakan metode dengan masa manfaat 4 tahun, jika aset tetap berwujud dengan masa manfaat 6 tahun maka penyusutannya di buat dengan menggunakan metode masa manfaat 4 tahun atau menggunakan masa manfaat 8 tahun. Apabila masa manfaat aktiva tetap berwujudnya adalah 7 tahun maka penyusutannya di buat dengan menggunakan metode penyusutan dengan masa manfaat 8 tahun. Demikian selanjutnya untuk penggunaan masa manfaat 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17 tahun dan seterusnya. Untuk menambah pemahaman anda, berikut contoh soal metode penyusutan aktiva tetap berwujud menurut pajak:
Contoh soal:
Pada tanggal 03 April 2001 PT Surla Profit mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli sebuah mesin dengan harga Rp 20.000.000 dan diperkirakan umur ekonomis mesin yaitu 5 tahun.
Diminta:
Buatlah perhitungan penyusutannya sesuai dengan tarif penyusutan aktiva tetap berwujud menurut pajak!
Penyelesaiannya:
Karena masa manfaat aktiva diatas adalah 5 tahun, maka masa manfaat yang digunakan yaitu masa manfaat 4 tahun.
Maka perhitungan penyusutannya adalah sebagai berikut:
Menggunakan metode garis lurus
Penyusutan tahun 2001
25 % x Rp 20.000.000 = Rp 5.000.000
Penyusutan tahun 2002
25 % x Rp 20.000.000 = Rp 5.000.000
Penyusutan tahun 2003
25 % x Rp 20.000.000 = Rp 5.000.000
Penyusutan tahun 2004
25 % x Rp 20.000.000 = Rp 5.000.000
Penyusutan tahun 2005
25 % x Rp 20.000.000 = Rp 5.000.000
Menggunakan metode saldo menurun
Penyusutan tahun 2001
50 % x Rp 20.000.000 = Rp 10.000.000
Penyusutan tahun 2002
50 % x (Rp 20.000.000 - Rp 10.000.000)
50 % x Rp 10.000.000 = Rp 5.000.000
Penyusutan tahun 2003
50 % x (Rp 10.000.000 - Rp 5.000.000)
50 % x Rp 5.000.000 = Rp 2.500.000
Penyusutan tahun 2004
50 % x (Rp 5.000.000 - Rp 2.500.000)
50 % x Rp 2.500.000 = Rp 1.250.000
Penyusutan tahun 2005
50 % x (Rp 2.500.000 - Rp 1.250.000)
50 % x Rp 1.250.000 = Rp 625.000
Demikianlah uraian mengenai contoh soal metode penyusutan aktiva tetap berwujud menurut pajak. Semoga tulisan ini bermanfaat ya. Terimakasih juga sudah membaca tulisan ini.
Post a Comment