Amortisasi dan penyusutan tidaklah berbeda dimana keduanya merupakan pembebanan biaya atas penurunan nilai manfaat dari suatu aktiva. Untuk menghitung nilai penurunan manfaat aktiva tetap berwujud menggunakan penyusutan sementara untuk menghitung nilai penurunan manfaat dari aktiva tidak berwujud menggunakan amortisasi. Aktiva tidak berwujud merupakan harta yang tidak memiliki fisik nyata yang dapat disentuh namun memiliki manfaat untuk kegitan operasional perusahaan. Aktiva tidak berwujud masa manfaatnya tidak terbatas, contohnya merek dagang dan goodwill, sedangkan aktiva tidak berwujud dengan masa manfaat yang dibatasi oleh undang-undang, peraturan atau persetujuan contohnya hak paten, hak cipta dan franchise.
Amortisasi dilakukan pada tahun pembelian aktiva tidak berwujud. Metode amortisasi yang dipergunakan adalah metode garis lurus (straight line method) dan metode saldo menurun (declining balance method). Wajib pajak diperkenankan untuk memilih salah satu metode untuk melakukan amortisasi. dalam tulisan ini kita akan membahas mengenai contoh soal metode amortisasi untuk menambah pemahaman anda tentang cara perhitungan metode amortisasi.
Cara membuat amortisasi aktiva tetap tidak berwujud harus sesuai dengan ketentuan dirjen pajak tarif amortisasi untuk metode garis lurus dan metode saldo menurun yaitu sebagai berikut:
Amortisasi dilakukan pada tahun pembelian aktiva tidak berwujud. Metode amortisasi yang dipergunakan adalah metode garis lurus (straight line method) dan metode saldo menurun (declining balance method). Wajib pajak diperkenankan untuk memilih salah satu metode untuk melakukan amortisasi. dalam tulisan ini kita akan membahas mengenai contoh soal metode amortisasi untuk menambah pemahaman anda tentang cara perhitungan metode amortisasi.
Cara membuat amortisasi aktiva tetap tidak berwujud harus sesuai dengan ketentuan dirjen pajak tarif amortisasi untuk metode garis lurus dan metode saldo menurun yaitu sebagai berikut:
Penetapan tarif amortisasi oleh dirjen pajak dengan maksud memberikan keseragaman dalam melakukan amortisasi. Perusahaan menggunakan metode yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut. Aktiva tetap tidak berwujud dengan masa manfaat 5 tahun lebih dekat ke angka 4 tahun, maka amortisasi nya di buat dengan menggunakan metode dengan masa manfaat 4 tahun, jika aset tetap tidak berwujud dengan masa manfaat 6 tahun maka amortisasi nya di buat dengan menggunakan metode masa manfaat 4 tahun atau menggunakan masa manfaat 8 tahun. Apabila masa manfaat aktiva tetap tidak berwujudnya adalah 7 tahun maka di buat dengan menggunakan metode dengan masa manfaat 8 tahun. Demikian selanjutnya untuk penggunaan masa manfaat 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17 tahun dan seterusnya.
Berikut contoh soal perhitungan metode amortisasi aktiva tetap tidak berwujud untuk menambah pemahaman anda.
Contoh soal:
Pada tanggal 04 April 2010 PT Sun Profit membeli francise sebuah perusahaan dagang PT Indoapril seharga Rp 150.000.000 selama 5 tahun.
Diminta: Buatlah perhitungan amortisasi francise tersebut.
Pada tanggal 04 April 2010 PT Sun Profit membeli francise sebuah perusahaan dagang PT Indoapril seharga Rp 150.000.000 selama 5 tahun.
Diminta: Buatlah perhitungan amortisasi francise tersebut.
Amortisasinya adalah sebagai berikut:
Menggunakan metode garis lurus
Amortisasi tahun 2010
25 % x Rp 150.000.000 = Rp 37.500.000
Amortisasi tahun 2011
25 % x Rp 150.000.000 = Rp 37.500.000
Amortisasi tahun 2012
25 % x Rp 150.000.000 = Rp 37.500.000
Amortisasi tahun 2013
25 % x Rp 150.000.000 = Rp 37.500.000
Amortisasi tahun 2014
25 % x Rp 150.000.000 = Rp 37.500.000
Menggunakan metode saldo menurun
Amortisasi tahun 2010
50 % x Rp 150.000.000 = Rp 75.000.000
Amortisasi tahun 2011
50 % x (Rp 150.000.000 - Rp 75.000.000)
50 % x Rp 75.000.000 = Rp 37.500.000
Amortisasi tahun 2012
50 % x (Rp 75.000.000 - Rp 37.500.000)
50 % x Rp 37.500.000 = Rp 18.750.000
Amortisasi tahun 2013
50 % x (Rp 37.500.000 - Rp 18.750.000)
50 % x Rp 18.750.000 = Rp 9.375.000
Amortisasi tahun 2014
50 % x (Rp 18.750.000 - Rp 9.375.000)
50 % x Rp 9.375.000 = Rp 4.687.500
Demikianlah contoh soal metode amortisasi aktiva tetap tidak berwujud, semoga tulisan ini bermanfaat ya. Latihlah diri anda untuk mengerjakan contoh soal lainnya sebanyak mungkin hingga anda betul-betul paham cara perhitungan metode amortisasi aktiva tetap tidak berwujud. Terimaksih sudah membaca tulisan ini ya.
Amortisasi tahun 2010
25 % x Rp 150.000.000 = Rp 37.500.000
Amortisasi tahun 2011
25 % x Rp 150.000.000 = Rp 37.500.000
Amortisasi tahun 2012
25 % x Rp 150.000.000 = Rp 37.500.000
Amortisasi tahun 2013
25 % x Rp 150.000.000 = Rp 37.500.000
Amortisasi tahun 2014
25 % x Rp 150.000.000 = Rp 37.500.000
Menggunakan metode saldo menurun
Amortisasi tahun 2010
50 % x Rp 150.000.000 = Rp 75.000.000
Amortisasi tahun 2011
50 % x (Rp 150.000.000 - Rp 75.000.000)
50 % x Rp 75.000.000 = Rp 37.500.000
Amortisasi tahun 2012
50 % x (Rp 75.000.000 - Rp 37.500.000)
50 % x Rp 37.500.000 = Rp 18.750.000
Amortisasi tahun 2013
50 % x (Rp 37.500.000 - Rp 18.750.000)
50 % x Rp 18.750.000 = Rp 9.375.000
Amortisasi tahun 2014
50 % x (Rp 18.750.000 - Rp 9.375.000)
50 % x Rp 9.375.000 = Rp 4.687.500
Demikianlah contoh soal metode amortisasi aktiva tetap tidak berwujud, semoga tulisan ini bermanfaat ya. Latihlah diri anda untuk mengerjakan contoh soal lainnya sebanyak mungkin hingga anda betul-betul paham cara perhitungan metode amortisasi aktiva tetap tidak berwujud. Terimaksih sudah membaca tulisan ini ya.
1 comments:
Sepertinya salah perhitungan
ReplyPost a Comment